Minggu, 05 Juni 2011

Escherichia coli ( E.coli )



Beberapa hari terakhir dunia digemparkan oleh adanya epidemi penyakit yang konon disebabkan oleh bakteri E.coli. Puluhan korban berjatuhan dari negara-negara seperti Jerman, Austria, Republik Czech, Perancis, swedia dll. Spanyol dituding sebagai biang keladi penyebab penyebaran penyakit tersebut sampai-sampai perdana menterinya, Jose Luis Rodrigues Zapatero, menjadi berang dengan pemberitaan yang menyudutkan negaranya. Sampai-sampai ia mengajukan tuntutan ganti rugi atas pengembalian ekspor mentimun dan hasil pertanian mereka dari negara-negara Eropa yang termakan pemberitaan tersebut.


Apakah E. coli itu??

E. coli atau Eschericia coli sebenarnya merupakan bakteri normal tubuh yang hidup bersimbiosis pada usus besar manusia dan hewan vertebrata lainnya. Dalam jumlah yang normal, simbiosis yang terjadi merupakan simbiosis yang saling menguntungkan ( mutualisme ). Bakteri mendapatkan zat makanan dari hasil penguraian sisa-sisa makanan dan inangnya memperoleh keuntungan karena bakteri ini selain menguraikan sisa-sisa makanan agar mudah dikeluarkan oleh tubuh, juga membantu proses sintesis vitamin K. Selain itu dalam bidang bioteknologi, E.coli sering dijadikan sebagai agen untuk produk-produk bioteknologi seperti produksi hormon insulin.


Ada bermacam-macam strain ( galur ) E.coli yang kita kenal, diantaranya adalah:
  • Entero Patogenic E.coli ( EPEC )
  • Entero Toksigenic E coli ( ETEC )
  • Entero Heamorrhagic E coli ( EHEC )
  • Entero Invansif E coli ( EIEC )
  • Entero Agregatif E.coli ( EAEC )
Diperkirakan strain yang tengah mewabah di Eropa adalah dari hasil mutasi EAEC dan EHEC. EAEC menyebabkan diare parah karena memproduksi racun hemolisin yang menyerang mukosa usus.
Mutasi dua jenis bakteri ini menghasilkan strain baru yaitu O104 yang sangat mematikan.

Adapun gejala infeksi E,coli yang menyerang Eropa adalah sebagai berikut:
  1. Kram perut
  2. Diare
  3. Haemorrhagic colitis ( diare berdarah )
  4. Demam
  5. Muntah
Karakteristik umum dari infeksi mikroorganisme tersebut diantaranya memiliki masa inkubasi antara 3 sampai 8 hari an akan sembuh setelah 10 hari. Namun dalam kasus yang mewabah di eropa ini, keadaan tidak seperti normalnya, melainkan berlanjut ke keadaan yang semakin gawat yaitu terjadinya Haemolytic Uremic Syndrome ( HUS ) dengan gejala-gejala sebagai berikut
  • Kegagalan Ginjal akut ( Acute renal Failure )
  • Kekurangan trombosit ( Trombocytopenia ) dan
  • Anemia
Bahkan keadaanya bisa mencapai gangguan neurologis sampai stroke, koma atau epilepsi. kurang lebih 10 persen penderita infeksi EHEC akan berlanjut pada HUS, angka kematian berkisar antara 3 sampai 5 persen. 

Yang jelas kita berharap agar jangan sampai wabah tersebut sampai ke Indonesia. seperti kita ketahui bahwa salah satu penyebab termutasinya beberapa mikroorganisme menjadi lebih agresif salah satunya disebabkan oleh paparan UV yang semakin besar intensitasnya memasuki bumi. Penyebabnya tak lain adalah penggunaan zat-zat kimia yang menyebabkan polusi udara dan penipisan lapisan ozon. untuk itu marilah sedikit demi sedikit kita mulai peduli dengan lingkungan dan kebersihan baik kebersihan diri, lingkungan dan sesuatu yang kita makan.





1 komentar: