Gen pengaruhi produksi serotonin di otak yang berefek pada perilaku, termasuk impulsif.
Sebuah gen 'merah' yang bertanggung jawab di balik kemarahan, tindakan kekerasan dan agresivitas seseorang telah diidentifikasi para ahli. Alkohol mempengaruhi terjadinya mutasi gen di otak penyebab perilaku impulsif.
Para peneliti mengurai DNA dari sejumlah responden impulsif dan membandingkannya dengan orang non-impulsif. Dari situ ditemukan sebuah gen DNA tunggal yang dikenal dengan HTR2B. Gen inilah yang menyebabkan perilaku yang sangat impulsif.
Gen mempengaruhi produksi serotonin di otak yang berefek pada banyak perilaku, termasuk impulsif.
"Kami menemukan bahwa varian genetik saja tidak cukup untuk menyebabkan orang untuk bertindak impulsif," kata Dr David Goldman dari National Institute Maryland.
Dari temuannya, varian gen berada di belakang kejahatan impulsif manusia akibat pengaruh alkohol. Bekerja sama dengan para peneliti Finlandia dan Prancis, Dr Goldman dan rekannya mempelajari contoh pelaku pidana kekerasan di Finlandia.
Ciri kejahatan kekerasan yang dilakukan oleh individu dalam sampel penelitian adalah mereka melakukan dengan spontan dan tak terencana. Mereka menemukan hubungan bahwa pria adalah pembawa gen HTR2B.
Dan studi terhadap tikus membuktikan saat gen ini diblokir, tikus akan menjadi lebih agresif dan impulsif.
"Impulsif merupakan faktor dalam perilaku patologis, termasuk bunuh diri, agresi, dan kecanduan. Namun sifat ini berguna saat mengambil keputusan cepat dengan risiko di dalamnya," kata Dr Goldman seperti dimuat dalam Telegraph.
Hasil studi diterbitkan dalam Jurnal Nature.
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar