Seperti biasa, kalo sudah masuk bab Sistem reproduksi Manusia pastilah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan akan sangat banyak, variatif, heboh bahkan tak jarang kelas menjadi arena diskusi yang sangat kondusif...Nah,, salah satunya adalah pertanyaan dari siswi putri tentang penyebab ketidaksuburan/ Kemandulan.
Pada jaman dahulu , bilamana seorang wanita tidak mampu memberikan keturunan, maka cenderung ia akan menjadi tumpahan kesalahan akibat ketidakmampuannya ini. Wanita ini cenderung akan dikucilkan dan bahkan akan disia-sia oleh suaminya. namun dalam penemuan ilmu pengetahuan modern ternyata diketahui bahwa penyebab ketidaksuburan bukan hanya ditentukan oleh kaum wanita saja, tetapi kadang kaum pria pun bisa menjadi penyebab. Dalam tulisan in akan saya menguraikan dahulu tentang penyebab ketidaksuburan pada wanita. untuk pria insyaAllah pada posting berikutnya akan saya uraikan tentang penyebab ketidaksuburan pada pria.
Dalam sepertiga kasus ketidaksuburan, masalah terletak pada saluran reproduksi wanita. Mungkin terdapat gangguan fisik, seperti kerusakan tuba falopii yang mencegah telur mencapai tujuannya; gangguan ovulasi, yaitu telur tidak dilepas setiap bulannya; gangguan implantasi, yaitu uterus memiliki kelainan tidak bisa mendukung janin; atau kondisi servix ( leher rahim ) yang tiak mendukung sperma. Namun penyebab kelainan bisa tidak diketahui atau berupa kombinasi dari beberapa gangguan.
1. Tuba Falopii ( saluran telur ) rusak
Kerusakan tuba falopii yang menimbulkan jaringan parut dan perubahan bentuk dapat menghalangi pergerakan telur.
Tuba falopii dapat tersumbat akibat endometriosis, yaitu adanya potongan lapisan uterus ( endometrium ) yang menempel pada jaringan tuba. Penyakit Inflamasi Pelvis ( PID) yang seringkali disebabkan oleh infeksi menular seksual seperti Klamidia ( infeksi oleh bakter Chlamydia trachomatis ) dapat menyebabkan peradangan yang mengakibatkan timbulnya jaringan parut yang dapat mengganggu kesuburan.
Alat kontrasepsi IUD atau spiral dapat meningkatkan resiko terjadinya PID. Tetapi dalam kasus ini biasanya hanya terjadi pada satu tuba, sehingga masih memungkinkan pada wanita penderitanya untuk menghasilkan keturunan.
2. Kelainan Uterus
Implantasi/ penanaman telur yang sudah dibuahi dapat terhalang oleh adanya gangguan fisik uterus. Berbagai tumor besar dan jinak seperti mioma di dinding uterus dapat mengurangi luas ruang uterus sehingga menimbulkan perubahan bentuk pada uterus.
3. Gangguan Serviks ( Leher rahim )
serviks menghasilkan lendir yang biasanya kental, tepat sebelum ovulasi saat kadar estrogen meningkat. lendir akan segera menjadi kurang kental sehingga sperma dapat masuk. Jika kadar estrogen terlalu rendah atau terdapat infeksi dalam saluran reproduksi, lendir akan tetap kental dan tidak dapat ditembus sperma.
Gangguan lain yang membuat serviks tidak dapat ditembus oleh sperma diantaranya:
4. Gangguan Ovulasi
Ovulasi merupakan pelepasan sel telur matang yang siap dibuahi. Biasanya sel telur dilepaskan dari ovarium secara bergantian kira-kira satu bulan sekali. Keadaan tersebut dipengaruhi oleh produksi hormon yaitu Folicle Stimulating Hormone ( FSH ).
Gangguan lain yang membuat serviks tidak dapat ditembus oleh sperma diantaranya:
- Sistem imun wanita membentuk antibodi terhadap sperma pasangannya sehingga akan merusak atau membunuh sperma.
- Polip, Mioma, stenosis ( penyempitan )
- Perubahan bentuk
Ovarium c.s |
4. Gangguan Ovulasi
Ovulasi merupakan pelepasan sel telur matang yang siap dibuahi. Biasanya sel telur dilepaskan dari ovarium secara bergantian kira-kira satu bulan sekali. Keadaan tersebut dipengaruhi oleh produksi hormon yaitu Folicle Stimulating Hormone ( FSH ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar