Sebuah pengalaman pribadi terjadi ketika saya tengah mengikuti Diklat Prajabatan CPNS di Jogja beberapa tahun yang lalu. Dasar orang gunung tinggal di kota, setiap hari keringat bercucuran membuat tubuh menjadi tidak nyaman. Alhasil untuk mengurangi ketidaknyamanan badan akibat sering berkeringat, dalam sehari saya mandi minimal 4 kali. Tetapi bukannya sehat saya dapat malah terkena penyakit kulit kronis hampir setahun lamanya. Saya berusaha mencari informasi dari internet tentang hal yang berkaitan dengan masalah kebersihan dan kesehatan. Ada beberapa informasi yang saya peroleh dan coba saya kolaborasikan dalam posting ini. semoga bermanfaat....(^_^)b
Tak dapat dipungkiri dalam kehidupan sehari-hari disekitar kita sebenarnya tubuh kita berada dalam kondisi paling kritis. bagaimana tidak?? udara, tanah, air, benda-benda disekitar kita, bahkan tubuh kita sendiripun sebenarnya adalah sumber penyakit. Seandainya ada sebuah mikroskop elektron yang maha besar dipasang di bumi, maka akan jelas terlihat bahwa miliaran bahkan triliunan bakteri, virus, jamur, protozoa dan semua mikroorganisme ada disekitar tubuh kita. Sebagian adalah sumber dari segala penyakit yang ada.
Untungnya, ibarat sebuah negara tubuh kita memiliki sistem pertahanan nasional yang sangat luar biasa. Sistem pertahanan tubuh kita ( antibodi ) sangat rapi dan terkoordinasi dengan baik dan masing-masing memiliki spesialisasi tugas dan keahlian. sebut saja interferon sebagai Badan Intelijen tubuh, neutrofil, basofil, eosinofil, monosit dan limfosit sebagai tentara-tentara tubuh dengan spesifikasi tugas dan keahlian masing-masing (kaya kopasus,dalmas,anti huru-hara dsb...hehehehe). Ada juga nodus-nodus limfa sebagai koramil dan kodim-nya serta kelenjar limpa sebagai markas besarnya.....^_^, ( beginilah caraku menerangkan pada murid2ku ) ,dan masih banyak lagi elemen-elemen sistem pertahanan yang ada di dalam tubuh kita.
Antibodi |
Satu hal yang kadang kita tidak tahu, bahwa sebenarnya di luar tubuh kita hidup mikroorganisme yang kita sebut sebagai flora normal tubuh. Mereka adalah kelompok bakteri tertentu yang numpang hidup dan mencari makan di bagian-bagian tubuh tertentu ( misalnya di lipatan-lipatan tubuh, dll), tidak berbahaya, justru membantu tubuh kita dari serangan bakteri-bakteri jahat. Flora normal tubuh akan mempertahankan koloninya bilamana ada kelompok bakteri asing ( yang kadang menimbulkan penyakit ) yang akan mengambil alih wilayah mereka. Ibaratnya antara flora normal dan tubuh kita terjadi simbiosis mutualisme. bakteri mendapaatkan tempat hidup dan makanan, sementara tubuh kita dilindungi dari serangan bakteri asing yang kadang bersifat patogen ( menyebabkan penyakit ).
Gambar Koloni Bakteri |
Penggunaan zat antiseptik yang berlebihan ( pada sabun, talc, atau produk-produk antisseptik yang lain ) mungkin akan membantu mengurangi ekspansi bakteri jahat. Namun tak jarang justru akan mematikan koloni bakteri yang baik, yang seharusnya menjaga tubuh kita. Akibatnya 'tentara-tentara' bayaran tubuh kita yang baik itu akan mati. sehingga bakteri asing akan lebih mudah menyerang tubuh. Dan tubuh kita pun menjadi lebih mudah terserang penyakit.
Kondisi ini ternyata dapat memperlambat produksi serotonin, sejenis zat kimia yang termasuk dalam kelompok neurotransmitter yang dihasilkan oleh sel-sel saraf otak, yang juga merupakan suatu zat yang dapat menciptakan perasaan bahagia. Sehingga, seseorang jadi mudah mengalami depresi. Tim peneliti melakukan penelitian dengan memasukkan obat untuk hepatitis C pada 27 pasien. Obat tersebut bisa menyebabkan reaksi yang mirip dengan alergi.
"Kami percaya kalau sistem kekebalan tubuh berhubungan dengan depresi. Saat orang tumbuh berkembang, sistem kekebalan tubuh juga berkembang," kata Dr. Andrew Miller, salah satu peneliti, seperti dikutip dari Telegraph.co.uk.
Jika terpapar bakteri dan parasit, sistem kekebalan tubuh akan berfungsi dengan lebih baik. Sistem akan lebih mudah mendeteksi bakteri yang dapat memicu penyakit, termasuk mengontrol peradangan.
"Saat ini lingkungan memang lebih bersih dan higienis. Tetapi hal itu membuat sistem kekebalan tubuh kita tidak belajar bagaimana menghadapi bakteri dan virus yang menimbulkan penyakit," kata Dr. Andrew.
"Kami percaya kalau sistem kekebalan tubuh berhubungan dengan depresi. Saat orang tumbuh berkembang, sistem kekebalan tubuh juga berkembang," kata Dr. Andrew Miller, salah satu peneliti, seperti dikutip dari Telegraph.co.uk.
Jika terpapar bakteri dan parasit, sistem kekebalan tubuh akan berfungsi dengan lebih baik. Sistem akan lebih mudah mendeteksi bakteri yang dapat memicu penyakit, termasuk mengontrol peradangan.
"Saat ini lingkungan memang lebih bersih dan higienis. Tetapi hal itu membuat sistem kekebalan tubuh kita tidak belajar bagaimana menghadapi bakteri dan virus yang menimbulkan penyakit," kata Dr. Andrew.
Kesimpulannya, kita hendaknya lebih bijaksana dalam menetapkan standar perilaku kesehatan dalam hidup terutama yang berkaitan dengan kebersihan. Hidup yang terlalu higienis memang berbahaya bagi kesehatan..tetapi kalo tidak menjaga kebersihan,,tetap saja akan menjadi biang penyakit juga. So....jagalah kebersihan tetapi jangan terlalu lebay..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar