Minggu, 14 November 2010

Road to Beijing - Tianjin : 26 Juni-9 Juli 2010

Catatan perjalanan Sari Hanarti dan Hevina The Heviana Yarmis.

Minggu, 26 Juni 2010: 08.00 waktu Beijing

Setelah 7 jam penerbangan yang menegangkan dari Jakarta, kami tiba di Beijing, tepatnya di Beijing Capital Airport pukul 07.00 WIB atau pukul 08.00 waktu Beijing. Setelah melalui prosedur panjang sampai klaim bagasi akhirnya kami berhasil keluar dari Airport. Seorang pria dan wanita yang kurang lebih seumuran dengan saya menjemput di jalur kedatangan. Yang laki-laki bernama Sun laoshi dan perempuan bernama Bao laoshi. Sedangkan guide kami dari Jakarta Huang Laoshi

Beijing Capital Airport
Hampir satu jam kami menempuh perjalanan dari airport sampai ke asrama. Asrama kami terletak di Fuchengmenwei Dajie. Bisa dikatakan kota Beijing lama, melihat bentuk bangunan yang masih kalah jauh dari Jakarta, saya menyimpulkan tempat ini adalah kota lama. Kami tiba di Beijing Chinese language and Culture College ( BLCC) atau Huawen Xueyuan. Sebuah lembaga pendidikan Bahasa dan Kebudayaan China dibawah kementrian sekretarian negara...begitulah yang saya dengar dari Huang laoshi. kami menempati kamar di lantai 3. lantai khusus bagi tamu.


Asrama Huawen Xueyuan

Asrama HW kamar no: 303



Huawen Xueyuan merupakan sekolah asrama, bangunannya merupakan gedung bertingkat  9 terletak di jantung kota Beijing lama. Bangunannya masih bisa dikatakan kuno, tetapi segala fasilitasnya benar-benar memberikan kenyamanan bagi penghuninya.

Inilah anggota rombongan kami: Bapak I Putu Astika dan Agung ( Bali ), Ibu Binti dan Baity ( Surabaya ), Sari dan Hevina ( Wonosobo ), Huang laoshi, Gabby, Jeremy, Joshua, Jessica, Marsheila, Cindy, Eva, Dea, Nadila, dan si kecil Clarrisa ( Jakarta )
Rombongan School Holiday in Beijing-Tianjin from Indonesia

Hari pertama kami disambut hangat oleh kepala sekolah beserta staff dan calon guru-guru kami. sayangnya tidak semua nama kami hafal karena nama beliau-beliau sangat sulit dan asing bagi kami...hihihi...yang saya hafal ada Bao laoshi ( guru Bao ), wali kelas kami, Zhang laoshi dan Sun laoshi, guru wushu sekaligus guide kami selama di Beijing. Bapak ganteng yang satu ini ternyata lucu juga, walaupun di awal kelihatannya bikin bete, tetapi di akhir perjalanan kami di Beijing, saya mendapat pengalaman menyenangkan bersama dia...

Masih di hari yang sama, kami mengunjungi Wang Fu Jing, sebuah kawaasan perdagangan elite di sudut kota Beijing. Setara dengan GIZA-nya Jepang. Toko-toko disana berjajar mewah dengan nama2 merk terkenal dunia. Ada CK, Gucci, Verssace...dan masih banyak lagi merk-merk kelas dunia terpampang di sepanjang jalan Wang Fu Jing.

Wang Fu Jing-Beijing
Satu lagi tempat diujung kota tua ini, disini banyak ditemukan berbagai makanan ekstrem seperti sate kalajengking, bintang laut, ular, kumbang, pokoknya segala macam mahluk hidup ada...wewww ...bener2 aneh ni selera nenek moyangku,,,,mau coba?????

Jual sate kalajengking... :)

Sudut favorit: Kappa corner

Mau tahu kegiatan kami sehari-hari??

Pukul 08.30 sampai 11.50 kami belajar bahasa China ( Hanyu ), Pukul 14.00 sampai 19.00 belajar Chinesse Painting, Chinesse Callygraphy, Chinesse Art dan Chinesse Computing. Sesekali belajar Wushu bareng Sun Laoshi yang ganteng.....hahahaha ( ups!!! ^_^)...miss u so much laoshi....

Ruang Kelas di Huawen Xueyuan

Chinesse Painting Class


Kegiatan belajar klasikal diselingi juga dengan jalan-jalan ke beberapa tempat bersejarah di Beijing seperti Forbidden City, Great Wall, Summer palace, dan Ming Tomb.

Rabu, 30 Juni 2010...hari keempat di Beijing

Kami mengunjungi kota pelabuhan dan industri Tianjin. Perjalanan kami tempuh sekitar 3 jam dari Beijing. Rencananya hari itu kami hendak mencoba naik kereta Bullet Train, yaitu kereta tercepat di dunia. Kalo di Jepang namanya Shinkazen. Setiba di Tianjin kami mengunjungi pusat jajanan serta kawasan budaya dan kerajinan ( Malioboro-nya Jogja ). Disana bangunan-bangunan bernuansa China asli menjulang megah bahkan Bank Tianjin pun memiliki arsitektur klasik. Oya Tianjin juga merupakan kota seribu jembatan. Ada sungai yang memisahkan kota Tianjin dengan jembatan-jembatan yang ber-arsitektur modern.

Pusat jajanan di Tianjin

Sabtu, 3 Juli 2010...hari ke-7: weekend time...
Hari yang paling ditunggu-tunggu, kami mengunjungi Istana terkenal yang sering menjadi setting film2nya Jacky Chan..taraaaaaaaa....FORBIDDEN CITY a.k.a GU GONG. Tempat ini merupakan istananya raja-raja China, terakhir ditempati oleh kaisar Pu Yi the last emperor yang terkenal itu. Ternyata istananya luaaaasss sekali, mana suhu udara waktu itu mencapai 42 derajat celcius. Alhasil kaki lecet-lecet, dehidrasi dan kulit terbakar sinar matahari. Apalagi waktu menyeberangi lapangan TIAN AN MEN yang sangat luas itu. Tian an men square berada tepat di depan gerbang Forbidden City.

Forbidden City
Tian an men square
Minggu, 4 Juli 2010, hari ke-8
Akhirnya kami mengunjung Great Wall ( Tembok Besar China ) yang terkenal di seluruh dunia. Woooww....ternyata benar2 amazing...benar-benar great!!!seperti mimpi waktu pertama kami menginjakkan kaki disana. Tempat yang selama ini hanya bisa kami lihat di TV atau media cetak yang lain. Here we are....

Great Wall a.k.a Chang Cheng
Benar-benar pengalaman yang menakjubkan, selain itu kami juga mengunjungi tempat-tempat wisata lainnya seperti Ming Tomb ( makam raja-raja China ), The National Theater, Panda, Summer Palace, Bird Nest Olympic Stadium, Masjid Kuno, Xidan, dan tak pernah kami lewatkan Tian Yi sebuah pusat grosir di sebelah asrama. Dimana kami selalu berbelanja. Tak lupa kami pun mengunjungi pasar tradisional, menikmati Bebek Peking, Chinesse Dumpling dan Chinesse Style Shabu-shabu.

Kamis, 8 Juli 2010, hari ke-13
Hari ini kami mengunjungi sebuah masjid kuno di sudut kota Beijing, hari itu hanya diantar Sun Laoshi dan Tie She Fu, sopir kami yang kebetulan juga orang muslim. Kami menyempatkan diri  sholat sunnah disana. Rasanya sangat menyentuh dan mengharukan melihat komunitas minor di sudut Beijing. Lalu kami mampir ke swalayan yang khusus menjual keperluan muslim di seberang masjid. Disinilah pengalaman2 lucu bersama Sun Laoshi terjadi. Ternyata dia orangnya lucu dan menyenangkan, dengan keterbatasan bahasa kami ternyata bisa tertawa-tawa dengannya...hiks..I really missed this guy....

Masjid Kuno di sudut Beijing


Jum'at 9 Juli 2010 hari ke-14
Kami kembali ke Indonesia, tanah air tercinta...bye..bye...Beijing, Sun Laoshi, Bao Laoshi, Zhang laoshi, Tie She Fu, Huawen...kami akan selalu merindukan kalian

National Theater
Beijing Style Shabu-Shabu
Bird Nest Olympic Stadium
Huang laoshi and Sun laoshi
Panda

1 komentar: